Rabu, 01 Agustus 2012

Assalamualaikum, berawal dari iseng2 buka twitter, ekh nemu link yang larinya ke Kaskus, yaudah langsung cek aja, dan ternyata ada menarik juga untuk dibagikan, hehe..

Sebangian orang mungkin menganggap takjil itu makanan atau minuman seperti gorengan dan es campur, awalnya saya juga beranggapan sama, tapi ternyata makna kata Takjil yang sebenarnya bukan seperti apa yang ada di bayangan kita lho. Oke daripada kelamaan mungkin langsung aja kali ya.. selamat membaca..



Arti kata Takjil
Selama bulan Ramadan ini, kita sering sekali mendengar kata 'Takjil'. Ya mulai dari berita dan iklan-iklan di tv, di radio, bahkan di lingkungan sehari-hari. Beberapa restoran menulis 'Tersedia Takjil Gratis untuk Pelanggan'. Seluruh berita itu menganalogikan kata Takjil sebagai makanan untuk berbuka puasa. Mm, rasanya kebanyakan dari kita juga berfikir demikian yah.. mungkin karena kita sendiri belum tau apa Arti kata Takjil yang sebenarnya.

Takjil menurut bahasa indonesia
Karena semua media pemberitaan selalu menyebut makanan untuk berbuka adalah Takjil, maka seolah-olah kita semua sepakat menyebut bahwa Takjil adalah hidangan atau panganan untuk berbuka puasa. Buktinya mungkin kita pernah mendengar, melihat atau membaca dialog-dialog seperti berikut ini :

"Tempat ini selalu ramai dipakai untuk berjualan takjil tiap kali bulan puasa tiba"
"Dimana Anda biasanya mencari Takjil?"
"Udah beli Takjil belum?"


Di dunia maya pun bisa ditemukan berbagai judul berita dari media online tentang takjil yang merujuk kepada makanan berbuka puasa. Karena kata takjil ini didopsi dari bahasa arab lalu pertanyaannya adalah apa betul demikian makna takjil dalam bahasa arab?

Takjil menurut bahasa arab
Makna takjil menurut ilmu bahasa arab ialah 'penyegeraan, bersegera, percepatan', sebuah kata dasar dari ajjala, yu’ajjilu artinya menyegerakan, mempercepat.

Ta’jilul fitri = menyegerakan berbuka (puasa). Terlihat disini bahwa makna takjil tidak ada hubungannya sama sekali dengan makanan. Setelah kita mengetahui kedua perbedaan definisi tersebut ada baiknya menyimak hadis nabi berikut ini.

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf, telah mengabarkan kepada kami Malik dari Abu Hazim dari Sahal bin Sa’ad bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْر

"Manusia Senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka". (HR. Bukhori muttafaq alaih)

Berdasarkan hadist Nabi para ulama menyimpulkan dengan membuat istilah 'sunah takjil' yaitu sunah menyegerakan berbuka puasa dahulu ketika azan maghrib tiba sebelum mengerjakan yang lainnya seperti berwudhu, shalat maghrib, shalat sunah dan lain-lain. Bukan dalam arti mendahulukan makan kemudian menunda solat maghrib sampai akhir waktu tapi buka puasa sesegera mungkin dengan sebutir kurma atau seteguk air pun sudah hasil pahala sunah takjil tanpa harus kehilangan keutamaan shalat diawal waktu.

Selain dengan takjil, berbuka puasa dengan kurma atau air putih pun merupakan sunah nabi. Dari Anas bin Malik ia berkata :

"Adalah Rasulullah berbuka dengan Rutab (kurma yang lembek) sebelum shalat, jika tidak terdapat Rutab, maka beliau berbuka dengan Tamar (kurma kering), maka jika tidak ada kurma kering beliau meneguk air". (Hadits riwayat Ahmad dan Abu Dawud)

Akan tetapi pengertian kurma kemudian bergeser lebih luas lagi menjadi “yang manis-manis” seperti kolak, buah-buahan, sirup dan panganan manis lainnya padahal khasiat dan faedah berbuka dengan buah kurma berbeda dengan kolak dan sejenisnya.

Sangat disayangkan kalau memang harus terjadi seperti ini dan untuk semua insan media diharapkan agar berhati-hati dan lebih teliti lagi jika akan mempopulerkan sebuah istilah baru dan tidak terjadi lagi kedepannya kasus serupa. KBBI daring bisa menjadi salah satu rujukan dalam penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar, silahkan lihat arti takjil menurut KBBI disana.

Nah.. bagaimana? sekarang jadi tau kan? mungkin cukup sekian dulu dari saya, kurang lebihnya mohon maaf, makan mangga pake ketupat, semoga bermanfaat :D. Wassalamualaikum..

2 komentar:

  1. makasih gan pencerahannya, bermanfaat nih,..

    tapi kalau dipikir-pikir nggak ada masalah dengan takjil, karena bahasa adalah kesepakatan, memang makna awalnya menyegerakan berbuka puasa atau bersegera untuk berbuka puasa bahkan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia takjil mempunya arti :

    isl. bersegera (dlm berbuka)

    kalau masyarakat sepakat takjil itu makanan berbuka ya tidak masalah yang penting maksud dan tujuan dari berbahasa sampai tidak keliru, nah bagusnya tulisan di atas mencoba memaparkan makna dasar takjil, jadi masyarakat tahu makna sebenarnya gituuu, hehehe

    makasih ya

    kalau ada kesemapatan mampir dan follow blog saya ya di
    http://warsimi.blogspot.com

    BalasHapus
  2. hhe.. ya sama2, ini juga ane dapet dari artikel lain, trus blm sempet memperdalam lagi sampe ke dasar2 teorinya, btw, makasih ya udah mampir di mari, makasih juga sarannya, Insyaallah kedepannya ane bakal posting yg lebih memberikan manfaat dan mudah di mengerti, salam kenal.. :)

    BalasHapus