Assalamualaikum.wr.wb.
Sebelumya salam kenal dari saya Sela Septian Nugroho. Tulisanan ini saya buat berdasarkan beberapa sumber informasi. Mungkin sebagian besar dari kita sudah banyak yang mengetahui museum-museum yang berada di seputaran Jakarta, namun saya hanya sekedar ingin memberikan sedikit Informasi yang mudah-mudahan akan ada manfaatnya. Baiklah langsung saja..
1. Monas
Monas sebutan akrab dari Monumen Nasional. Di Monumen ini dapat disaksikan gambaran proses dari kehidupan bangsa di masa lampau sampai dengan masa pergerakan dan perjuangan indonesia melawan penjajahan hingga masa pembangunan melalui diorama yang terangkai apik di ruang Museum Sejarah.
Ada Ruang Kemerdekaan yang pada sisi-sisinya tertera lengkap lambang falsafah bangsa Indonesia. Di puncak tugu, dapat dinikmati panorama kota Jakarta yang indah dan memukau. Fantastiknya lagi, museum ini dilengkapi dengan sistem tatacahaya berteknologi tinggi, sehingga 'Sang Tugu Raksasa' dapat memantulkan images warna-warni elok menakjubkan pada malam hari.
Dan selanjutnya kunjungi pula Monumen Pahlawan Proklamator, monumen yang dibangun dengan tujuan sebagai ungkapan terimakasih kepada perjuangan dan pengorbanan semua mereka yg telah tiada, juga kepada pendiri-pendiri Republik Indonesia. Datang dan nikmati suasana refreshing sekaligus mengenang sejarah perjuangan bangsa Indonesia. "Jl.Silang Monas, Jakarta Pusat"
2. Museum Gajah
Gedung Museum Nasional, dahulu disebut Koningsplein West, didirikan pada tahun 1862 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Museum ini sangat dikenal di kalangan masyarakat dengan sebutan 'Museum Gajah', karena di halaman depan museum ini terdapat sebuah patung gajah perunggu hadiah dari Raja Chtlalongkorn (Rama V) dari Thailand yang pernah berkunjung ke museum pada tahun 1871.
Museum Nasional merupakan tempat rekreasi edukatif kultural, di sini agan2 dan aganwati sekalian dapat menikmati sajian berbagai macam koleksi benda-benda bernilai sejarah, budaya, dan ilmiah, bersifat nasional, terdiri dari koleksi prasejarah kurun waktu pada saat manusia belum mengenal tulisan, yaitu sejak sekitar 1,5 juta tahun yang lalu, antara lain peninggakan berupa fosil dan artefak. Koleksi arkeologi benda-benda budaya dari masa Hindu-Budha yang lebih dikenal dengan sebutan masa klasik Indonesia, antara lain araca dewa-dewa Hindu, arca Bhuda, hingga koleksi numismatik, heraldik, keramik kuno, etnografi, sejarah, dan geografi. "Jl.Merdeka No.12, Jakarta Pusat"
3. Museum Fatahillah
Museum Sejarah Jakarta terletak di kawasan Kota Tua Jakarta, tepatnya di depan taman Fatahillah di Jakarta Kota. Bertempat di gedung yang didirikan pada tahun 1707, semula digunakan sebagai Balai Kota Batavia pada jaman VOC. Di Museum ini dapat dicermati nilai-nilai budaya maupun perjuangan melalui koleksi benda-benda peninggalan yang menggambarkan perkembangan Jakarta dari masa Pra-sejarah sampai dengan masa kini. Koleksi tersebut antara lain berupa peningggalan masa Tarumanegara dan Sunda, mebel antik abad 17-19, yang merupakan perpaduan gaya Eropa, Cina dan Indonesia sekaligus mencerminkan gaya hidup penduduk Batavia.
Agan juga bisa menyaksikan bekas tempat hukuman dan penjara bagi orang-orang yang membangkang terhadap pemerintah Belanda. Museum ini juga memamerkan koleksi berupa perkakas orang Betawi hingga meriam si Jagur yang sangat populer. Museum Sejarah Jakarta merupakan tempat yang sangat mengasyikan buat rekreasi dan refreshing, sekaligus mengenal sejarah budaya masyarakat Jakarta. "Jl.Taman Fatahillah No.1, Jakarta Barat"
4. Museum Wayang
Gedung yang tampak unik dan menarik ini telah beberapa kali mengalami perombakan, dibangun pertamakali pada tahun 1640 yang dinamakan De Oude Hollandse Kerk, yang dipergunakan untuk gereja. Tahun 1732 diperbaiki dan berganti nama menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk hingga tahun 1808. Kemudian gedung hancur akibat gempa bumi. Di atas tanah bekas reruntuhan inilah dibangun gedung yang akhirnya dipergunakan untuk Museum Wayang.
Di Museum ini agan dapat menikmati koleksi lengkap segala macam jenis wayang antara lain wayang dari Indonesia seperti Wayang Kulit, Golek, Patung Wayang, Topeng Wayang, Wayang Beber, dll. Dipamerkan juga wayang dan boneka dari Thailand, Suriname, Cina, Perancis, Inggris, Vietnam, India, Colombia, dll. Secara periodik museum ini juga mengadagkan pagelaran wayang yang dapat dinikamati pada hari Minggu II, III dan terakhir pada jam 10.00-14.00 WIB.
Pada tanggal 7 Nopember 2003 Perserikatan Bangsa-Bangsa mengakui Wayang Indonesia sebagai karya masterpiece warisan dunia. Kunjungi Museum Wayang, rekreasi sekaligus meng-apresiasi warisan budaya Indonesia.
5. Museum Seni Rupa dan Keramik
Museum Seni Rupa dan Keramik menempati sebuah gedung yang dahulu bernama Raad Van Justitie yang berdiri sejak Januari 1870. Museum ini nenyajikan koleksi dari hasil karya seniman-seniman Indonesia sejak kurun waktu tahun 1800-an hingga masa kini. Secara periodisasi sebangian karya Seni Lukis Indonesia terdapat dalam museum ini sejak masa Raden Saleh (1800-1880), Hindia Jelita (1920), persagi (1938), Jepang (1942), Pendirian Sanggar (1945), Sekitar Kelahiran Akademis Realisme (1950), Seni Rupa Baru Indonesia.
Koleksi seni rupa menampilkan patung-patung seperti Totem Asmat, bercorak abrtrak maupun realis dari masa ke masa. Sedangkan koleksi keramik menampilkan karya dari Sentra Industri daerah-daerah di Indonesia dan beberapa keramik kreatif kontemporer para seniman keramik di Indonesia. Museum ini juga mengoleksi keramik asing dari abad 16 sampai awal abad 20, berasal dari Cina, Thailand, Vietnam, Jepang, Eropa, dll. Sangatlah disarankan untuk mengunjungi Museum ini, untuk refreshing sekaligus menambah wawasan melalui apresiasi seni karya-karya seni yang tersaji di Museum ini.
6. Museum Joang '45
Museum Joang '45 bertempat di bekas gedung mewah yang pada zaman Pemerintahan Belanda dulu bernama Hotel Schomper. Gedung yang memiliki peranan besar pada masa membela dan mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia. Di museum ini anda dapat menelusuri jejak perjuangan kemerdekaan RI dengan mencermati koleksi benda-benda peninggalan yang dahulu dipergunakan oleh para pejuang Indonesia.
Diantara koleksi yang sangat menarik yaitu mobil dinas resmi Presiden dan Wakil Presiden RI pertama yang dikenal dengan nomor mobil REP 1 dan REP 2. Ada pula koleksi foto-foto dokumentasi dan lukisan yamg menggambarkan sekitar tahun 1945-1950'an. Beberapa tokoh perjuangan ditampilkan pula dalam bentuk patung-patung dada. Mengunjungi Museum Joang '45 mendapat manfaat ganda, rekreasi sambil mengekplorasi pengetahuan lebih mendalam tentang perjuangan dan nilai-nilai sejarah sebagai inspirasi yang bermanfaat untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap Tanah Air Indonesia. Masukkan Museum Joang '45 ke dalam agenda rekreasi agan.
7. Museum M.H. Thamrin
Gedung yang kini dijadikan Museum Mohammad Hoesni Thamrin dibangun di atas tanah seluas 3.600 meter persegi awal abad ke 2
pada masa Pemerintah Kolonial mengembangkan Kota Batavia. Gedung tersebut dibeli oleh M.H. Thamrin dari seorang Belanda bernama Meneer de Has, kemudian dihibahkan kepada kaum Pergerakan Kebangsaan Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI) untuk kepentingan perjuangan.
Museum M.H. Thamrin memamerkan koleksi foto-foto tentang kiprah perjuangan M.H. Thamrin dan pergerakan nasional, radio yang digunakan M.H. Thamrin untuk mendengarkan siaran dari Nirom maupun luar negeri, meja tamu, bale-bale, perpustakaan meliputi naskah dan pidato-pidatonya di Volksraad, dll. Di Museum ini anda dapat 'melihat lebih dekat' kegigihan, pengorbanan dan kebesaran jiwa seorang pahlawan asli Betawi yang sangat mencintai Bangsanya, hingga mengakhir hayatnya dalam status tahanan Belanda. Kunjungi Museum M.H. Thamrin, rekreasi sambil memetik hikmah dari sejarah perjuangan Bangsa.
8. Museum Bahari
Museum Bahari menyajikan informasi terlengkap tentang kebaharian di Indonesia. Bertempat di bangunan tua peninggalan VOC, yang dahulu digunakan sebagai gudang rempah-rempah. Di sini anda diajak 'menyelami samudera yang luas' melalui 1.800 buah koleksi yang ditampilkan, terdiri dari berbagai jenis perahu tradisional seNusantara, sarana bantu pelayaran, model-model kapal abad 19, Folklore masyarakat nelayan, Biota laut, Visualisasi sejarah VOC di Batavia, Matra Angkatan Laut RI, rute pelayaran rakyat, lukisan tokoh-tokoh kebaharian dan informasi penting tentang kemaritiman.
Museum ini juga menyediakan fasilitas sebuah ruang pertemuan yang cukup representative untuk kegiatan seminar/lokakarya, ada juga perpustakaan. Lingkunganya sangat menarik untuk pengambilan gambar, film, atau video klip maupun foto buat kenang-kenangan. Museum Bahari merupakan tempat rekreasi yang menarik buat refreshing sekaligus mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam tentang kehidupan kelautan di Indonesia.
9. Museum Tekstil
Lokasinya berada di dekat pusat perdagangan pasar Tanah Abang. Di area museum ini anda akan merasakan suasana teduh dan nyaman. Bangunannya megah dan artistik. Di ruang dalam tersaji secara apik 1.006 koleksi kain-kain tradisional bebagai ragam hias dari daerah-daerah di Indonesia, antara lain kain Batik, Ikat, Pelangi, Tenun, Songket, Prada, dan Celup. Adapula berupa teknik cetak, sablon, bahkan lukis tangan. Dewasa ini, banyak sekali jenis motif tradisional yang masih digunakan.
Beratus-ratus tahun motif-motif tradisional itu mengalami perkembangan, perubahan dan kelangkaan yang sebagian disana-sini masih terdadat bekas-bekasnya dan sebagian lagi hilang tanpa bekas, namun agan dapat mengenali kembali dan menyaksikannya di sini. Pada bagian lain museum hni menampilkan pula peralatan tradisional, seperti alat tenun dan batik dari beberapa daerah di Indonesia. Di museum ini tersedia pula fasilitas bagi yang berminat untuk belajar membatik, belajar warna alam dan membuat lukisan kain perca. Museum Tekstil tempat ideal untuk rekreasi. Datanglah ke Museum Tekstil, refreshing sekaligus mengenali dunia pertekstilan tradisional.
10. Museum Prasasti
Menempati bangunan Cagar Budaya peninggalan masa kolonial. Tempat ini dahulu merupakan taman pemakaman yang kemudian di pugar dan dimodifikasi menjadi Museum Prasasti dengan koleksinya berada di alam terbuka. Dalam pemugaran berhasil ditata kembali prasasti-prasasti nisan terpilih pada lahan seluas 1,2 ha. Museum ini memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 propinsi di Nusantara, ada juga koleksi kereta jenazah antik.
Hal yang paling menarik dari museum ini adalah prasasti peninggalan sejarah dan karya seni dari masa lampau yang 'bisa berbicara tentang banyak hal' dan menyiratkan kecanggihan para pematung, pemahat, kaligrafer dan sastrawan yang menyatu utuh. Di sini anda dapat membaca sendiri atau meminta pemandu untuk menerjemahkan teks prasasti yang niscaya membuat anda hanyut dalam keharuan, ungkapan perasaan yang tertuang menggelarkan filsafah dan cinta kasih yang mendalam. Rekreasi di Museum Prasasti menenangkan hati selain merasakan teduh dan rindangnya pepohonan agan dapat menyelami hakekat kehidupan yang memiliki relevansi dengan kehidupan di masa sekarang maupun yang akan datang.
11. Museum Taman Arkeologi P.Onrust
Untuk mencapai pulau Onrust sangat mudah sebab ada 3 pelabuhan laut yang dapat mengantar penumpang ke pulau tersebut yaitu, Pelabuhan Marina Ancol, Pelabuhan Angke, dan Pelabuhan Muara Kamal yang paling dekat dengan pulau Onrust. Pulau Onrust awalnya digunakan sebagai tempat pembuatan dan perbaikan kapal, kemudian tahun 1656 VOC mendirikan benteng dan terus berkembang sampai tahun 1800.
Pulau Onrust dibom oleh Inggris sebanyak tiga kali dan memporak-porandakan bangunan yang ada di pulau tersebut. Masyarakat sekitar menyebut pulau ini dengan sebutan Pulau Kapal, namun orang Belanda menamainya 'Onrust' Bahasa Belanda yang artinya 'tanpa istirahat' atau 'sibuk' nama itu mengacu pada kondisi pulau yang tak pernah henti-hentinya membongkar muat barang-barang komodial dan perbaikan kapal-kapal.
Di sini agan dapat menikmati udara segar dan panorama indah pulau Onrust sambil mencermati arkeologi yang tersisa dari bekas bangunan seperti, pondasi benteng Belanda, galangan kapal, pondasi bangunan kincir angin, sisa mercusuar, pondasi karantina Haji, Ruang bawah tanah, kompleks makam Belanda, dll. Taman Arkeologi Onrust sangatlah ideal untuk menjadi tempat rekreasi pendidikan sejarah dan kebaharian.
Nah, bagaimana pendapat anda? mungkin cukup sekian dulu dari saya, mudah-mudahan ada kesempatan untuk Update lagi. Semoga tulisan ini bermanfaat, sampai jumpa, Wassalamualaikum...
0 komentar:
Posting Komentar